Alhamdulillahi robbil 'alamin. Syukur nan tak terhingga atas kesempatan yang digariskan oleh Yang Mahamengatur. Pada akhirnya, GADO-GADO sang jurnalis; rundown WARTAWAN ECEK-ECEK bisa menjumpai Anda. Persis, sejak 27 Oktober lalu.
Tidak ada acara besar. Atau, launching yang megah. Tapi, perlahan tapi pasti, buku itu langsung dihadirkan melalui blog atau momen-momen sederhana di kampus. Dan itu sudah cukup buat saya. Bagian terpenting, saya bisa menuntaskan pekerjaan rumit yang telah saya mulai sejak lima bulan yang lalu. Tiga bulan proses penulisan dan sisanya pengolahan di penerbit. Dan itu relatif sangat singkat dibandingkan saat menulis Memotret Khatulistiwa yang membutuhkan waktu hingga dua tahun!
Pada kesempatan ini, saya ingin berterima kasih yang sebesar-besarnya untuk rekan-rekan yang membantu, mendukung, hingga mendoakan. Yang pasti, saya tidak bisa menyebutkannya secara keseluruhan (karena, pastinya banyak). Di antaranya:
o> Ibu Sumita Tobing, yang katanya "Intresting!" waktu diminta membuat kalimat endorsment.
o> Mas Riza Primadi, kok jadi kehilangan kontak?
o> Bang Karni Ilyas, terima kasih buat kalimat endorsment yang melambungkan hati ini.
o> Rossiana Silalahi, yang terakhir bilang "Aduuh!" Lho?
o> Don Bosco Salamun, terima kasih juga buat restu dan senyumnya.
o> Mbak Fetty Fajriati Miftach, terima kasih buat kalimat endorsment dan koreksinya. Sayang, buku sudah naik cetak...
o> M. Nurul Amin, terima kasih buat kalimat endorsment sebagai sahabat dan Pendiri NPCI. Maju terus, ya...
o> Rekan-rekan produser eksekutif, produser bidang, produser program, reporter, kamerawan, editor, dan kru Liputan 6 SCTV lainnya, yang sekian lama mendukung perjalanan sang wartawan ecek-ecek: Syamsul Fajri, Teguh Prihantoro, Binsar Rahadian Sukasno, Imam Sewoko, Dwi Guntoro, Satya Pandia, Benny Souisa, Donny Indradi, M. Guntur Syaifullah, Agus Suwoto, dan para Rajawali lainnya.
o> Rekan-rekan yang secara ikhlas menyumbangkan koleksi foto di jejaring sosial facebook untuk dijadikan ilustrasi buku: Sufiani Tanjung, Indah Dian Novita, Anastasya Putri, Zukhriatul Hafizah, Muhammad Achir, Carlos Pardede, Iwan Gunawan, Dedi Sunandar, dan nama-nama lain yang kemungkinan ada dalam foto-foto itu atau pemilik asli foto.
o> Yan Wattimena (WWF), Ferry Kaendo, Ariel Maranoes, dan Zakaria Darmawan, yang sempat menjadi “tukang potret” di sejumlah momen.
o> Suparyono dan Diah Isparmadi untuk kerja keras dan keikhlasan membuat foto-foto baru.
o> Ratna, Kaka, dan Koqo, yang harus terganggu sejak malam hingga subuh dan keikhlasan mengetik ulang naskah dari tabloid.[]