Membuat film dokumenter atau news feature sama dengan membangun sebuah bangunan indah. Ia bukan hanya membutuhkan "tukang-tukang" yang cerdas dan berpengalaman, tapi juga perlu dukungan pemilik bangunan, mandor, serta bahan baku yang memadai. Sulit jadinya, memang. Tapi, itulah konsekuensi berkesenian.
Bagian tersulit adalah ketika premis dibangun bersama pemilik dan mandor bangunan -- yang tidak cerdas dan berpengalaman. Hasilnya, bukan hanya membuat proses kerja jadi tidak bermakna. Tapi, hasilnya pun senantiasa tidak membahagiakan sang pemilik bangunan dan mandor. Maka, sia-sialah, buah yang harus dipetik.
Bagian tersulit lain adalah ketika "tukang" atau "kenek" juga bertanya; pemilik bangunan dan mandor tahu nggak sih kita kerja? Dosa rasanya, membangunkan keyakinan pada harapan yang belum pasti. Padahal, sebagai “tukang” handal, kita mesti mengabaikan pujian atau harapan-harapan yang pasti. Namun, menikmati proses itu sendiri jauh lebih berarti.
Di luar pemilik bangunan dan mandor, rancangan premis yang ngawur, kesungguhan hati yang sia-sia, keyakinan yang terabaikan, kami cuma memiliki satu modal; berwasiatlah tentang kesabaran dan kebenaran. Akhirnya, hasil bangunan pun berat jadinya. Tapi, inilah buah dari kesungguhan, keyakinan, dan keterperihan hati.
Terima kasih buat para "tukang" dan "kenek" yang masih ingin dibuai wasiat tentang kesabaran dan kebenaran. Gusti Allah akan senantiasa menyinggahi fawaid kita. Subhanallah...[]Bagian tersulit lain adalah ketika "tukang" atau "kenek" juga bertanya; pemilik bangunan dan mandor tahu nggak sih kita kerja? Dosa rasanya, membangunkan keyakinan pada harapan yang belum pasti. Padahal, sebagai “tukang” handal, kita mesti mengabaikan pujian atau harapan-harapan yang pasti. Namun, menikmati proses itu sendiri jauh lebih berarti.
Di luar pemilik bangunan dan mandor, rancangan premis yang ngawur, kesungguhan hati yang sia-sia, keyakinan yang terabaikan, kami cuma memiliki satu modal; berwasiatlah tentang kesabaran dan kebenaran. Akhirnya, hasil bangunan pun berat jadinya. Tapi, inilah buah dari kesungguhan, keyakinan, dan keterperihan hati.